Kondisi Komisariat Raden Rahmat
0 menit baca
Oleh
: Hamim Murtadho
Komisariat Raden Rahmat adalah komisariat terbeasar di kabupaten malang
yang terletak di jl. Mojosari nomer 2 kepanjen malang, dikatakan besar karna
komisariat ini mempunyai lima rayon di bandingkan dengan komisriat-komisariat
yang lain yang masih mempunyai tiga rayon bahkan masih ada yang belum mempunyai
rayon hal itu di karenkan baru munculnya kampus-kampus di kabupaten malang
sehingga PMII kabupaten malang masih belum bisa besar secara kuantitas seperti
PMII kota malang, kelima rayon yang dimiliki oleh komisariat Raden Rahmat yaitu
pertama, rayon “Pembela” al asy’ari, kedua, rayon “Pemberontak”
pandhawa, ketiga, rayon “Penggerak” Gajah Mada, keempat, rayon
“Babat jagat” tjokorda, dan kelima, rayon “Cakrawala”
Sabdo Paalon. Namun di balik kebesaran komisariat Raden Rahmat malang ada
sedikit masalah dan problematika yang sampai saat masih belum bisa terpecahkan
yaitu pemeliharaan kader-kader.
Kader-kader raden rahmat secara
kualitas cukup bersaing dengan komisariat yang lain bahkan dengan dengan
ormek-ormek yang lain seperti HMI, PKPT, dan GMNI yang saat ini mulai
bermunculan di kabupaten malang dan secara kuantitas PMII raden Raden Rahmat
cukup besar namun seiring berjalannya waktu kader-kader Raden Rahmat banyak
yang menghilang seakan akan di telan bumi hilang entah kemana, itu di karenakan
tidak ada follow up atau pendampingan secara intens atau terus menerus setelah
MAPABA dan PKD, mengaca dari kepengurusan sebelumnya banyak kader Raden Rahmat
yang di biarkan begitu saja setelah acara MAPABA dan PKD itulah yang
menyebabkan kader Raden Rahmat menghilang, banyak kader-kader Raden Rahmat yang
mempunyai potensi dan talenta di bidangnya masing-masing, dan mempunyai hobi
dan kesenangan yang beragam seperti : suka baca buku, bermain musik, olah raga,
seni, menyanyi, dan ada yang suka berpetualang seperti jalan-jalan ke pantai,
mendaki gunung, mencari air terjun dll. Itulah beragam kesukaan dan hobi yang
di miliki kader-kader raden rahmat sehingga kami dari pengurus komisasriat
kesulitan untuk memfasilitasi mereka semua, karna jika mereka di berikan
diskusi secara terus menerus mereka akan jenuh dan suntuk jika tidak di imbangi
dengan kesukaan atau hobi mereka masing-masing, Itulah yang menyebabkan kader-kader
Raden Rahmat banyak yang menghilang.
Munculnya organisai lain seperti
HMI, PKPT, dan GMNI di kampus kami UNIRA itu juga menjadi salah satu problem di
bidang kaderisasi PMII Raden Rahmat, pasalnya PMII Raden Rahmat harus lebih
kreatif dan inovatif lagi dalam merumuskan kaderisasi dan bersaing dalam
mencari kader dan pemeliharaan kader, karna apabila kita tidak mampu bersaing
dengan mereka pasti kita akan kalah dalam perekrutan massa, disisi internal
juga ada beberapa problem klasik yang sampai saat ini menjadi virus mematikan
bagi gerakan PMII Raden Rahmat. Pertama, kurangnya pemahaman akan fungsi
dan tanggung jawab structural di kepengurusan Rayon dan komisariat, Ini yang
mengakibatkan dwifungsi kepengurusan sehingga mendisfungsikan yang lain. Kedua,
konflik internal terlebih pra atau pasca momentum RTAR dan RTK. Masalah ini
menjadi hal paling klasik di PMII, sampai-sampai efek dan imbas dari konflik
tersebut menjangkiti kader-kader baru yang sejatinya tidak mengetahui akar dari
konflik tersebut. Ketiga, pola relasi kader dengan senior yang masih
menjadi momok dalam menjalankan roda kepengurusan. Intervensi senioritas juga
masih menjadi problem kuat di setiap kepengurusan rayon dan komisariat. Keempat,
ideologisasi dan mental kader yang rapuh dan tidak kuat. Kelima, krisis
figure dan kepercayaan. Problem ini juga sering terjadi di beberapa
kepengurusan rayon dan komisariat karna kalau sudah tidak ada yang di tokohkan
dan hilangnya kepercayaan satu sama lainnya inilah yang akan menghancurkan
organisasi tersebut.
Dari sisi eksternal juga ada
beberapa problem, diantaranya; pertama, kerap kali salah dalam menetukan
pola strategi organisasi dan medan gerak. Kedua, fragmentasi dan pilihan organisasi gerakan
mahasiswa yang lebih variatif. Dari berbagai macam problematika yang dihadapi
PMII, baik dari segi internal maupun eksternal, penulis dapat menggaris bawahi
bahwa, akar permasalahn tersebut adalah pada proses dan sitem kaderisasi yang
di pakai oleh PMII selama ini. Ada beberapa proses dan sitem kaderisasi PMII
yang sejatinya sudah tidak kontekstual, tapi tetap di paksakan di tunjang
dengan adanya pola dan system kaderisasi yang tidak berbasis pada realitas dan
fakta lapangan.
Itulah sedikit tentang kondisi dan
problematika PMII Raden Rahmat, pola dan system kaderisasi yang lama, sudah
terlanjur mengakar di dalam benak setiap kader dan juga sudah terlanjur
mendarah daging di tubuh PMII. Artinya , PMII hari ini butuh melakukan
perubahan besar, maka dari itu demi terciptanya perubahan besar tersebut butuh
energy yang besar, konsolidasi antar elmen kepengurusan, kesabaran yang ekstra,
serta keyakinan untuk menciptakan sejarah.
Sekian
terimakasih
Wallahul
Muafiq Ilaa Aqwamith Thorieq
Wassalamualaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh