PMII RADEN RAHMAT (UNIRA) KEMBALI GELAR AKSI KEMANUSIAAN UNTUK LOMBOK

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Komisariat Raden Rahmat kembali gelar aksi kemanusian untuk Lombok, aksi kali ini di kemas dalam bentuk penggalangan dana yang bertempat di Perempatan Lampu Merah Kepajen, Minggu (12/08/2018).

Aksi yang belangsung sejak pukul 07:00 – 16:00 juga menampilkan sebuah penampilan seni dari para Kader-Kader PMII Raden Rahmat yaitu mulai dari seni Musik, Puisi, Orasi dll.

Ketua Komisariat Raden Rahmat Sahabati Azizah Zam Zam saat di temui menyampaikan bahwa ‘’Aksi penggalangan dana ini adalah merupakan aksi lanjutan, setelah sebelumnya kami sudah menggelar aksi do’a bersama pada hari Selasa,(07/08). Dan Saya ucapkan terima kasih yang sebanyak banyaknya kepada seluruh Rayon dan Kader-Kader PMII Komisariat raden rahmat karna sudah mau meluangkan waktunya dan mau turun kejalan lagi, Kita ketahui sebelumnya tepatnya 3 hari yang lalu mereka sudah ikut melakukan aksi penggalangan dana selama 2 hari  bersama PC PMII Kab. Malang. Namun hari ini merka terlihat masih sangat bersemangat dan sangat antusias untuk mau turun melakukan aksi penggalangan dana lagi.

Zam Zam sapaan akrabnya yang juga Mahasiswi Jurusan Teknik Informasi di Universitas Islam Raden Rahmat ini juga Menyampaikan Bahwa ‘’ Hasil Penggalangan dana ini nanti akan kita salurkan kesana secepat-cepatnya, mengingat informasi terakhir yg kita dapatkan melalui PERS RELLEASE POSKO PDB GEMPA LOMBOK(11/08) bahwa jumlah korban sudah sangat banyak, tercatat korban meninggal sudah mencapai 390 orang, 52.812 rumah rusak dan 352.793 jumlah pengungsi sementara’’.

Ketua Koordinator aksi penggalangan dana Baril ubaidillah saat di temui mengaku sempat kesulitan melakukan aksi penggalangan dana ini “ Kami tadi sempat merasa kesulitan dalam melakukan penggalangan dana ini pasalnya yang melakukan aksi penggalangan dana di tempat ini tidak hanya kami saja, tercatat kurang lebih ada 6 komunitas yang juga ingin melakukan aksi yang sama, Oleh karena itu karena kita memiliki tujuan yang sama, pada akhirnya kita sepakat untuk saling berbagi waktu dengan salah satu komunitas kurang lebih 30 menitan, Meski begitu kami juga merasa sangat senang karna masih banyak orang-orang atau komunitas-komunitas yang  mau dan peduli terhadap saudara kita yang terkena bencana, ini adalah hal yang positif mari kita berlomba lomba dalam kebaikan dan semoga apa yang kita kerjakan saat ini dapat membantu mereka serta tercatat sebagai amal yg baik dan di terima di sisinya’’. (S.A)