SEJARAH BERDIRINYA RAYON TERTUA PANDHAWA DAN AL-ASYARI
0 menit baca
Perkembangan kampus menjadi salah satu faktor untuk perkembangan sebuah organisasi
ekstra Mahasiswa. Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) adalah salah satu kampus yang
berada di Kabupaten Malang yang pada tahun 2010 beralih status menjadi Sekolah Tinggi
Agama Islam (STAI) raden Rahmat. Beralihnya setatus dari STIT menjadi STAI,
mempengaruhi perkembangan sebuah organisasi ekstra kampus yang pada waktu itu hanya
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) yang menjadi satu-satunya organisasi ekstra
di STAI. Perubahan status menjadi STAI menjadi sebuah lahan yang harus dipikirkan
bersama oleh kader PMII Komisariat Raden Rahmat kala itu, sebab dengan beralihnya STIT
menjadi STAI tentunya membuka sebuah prodi baru yang kemudian menjadi sebuah lahan
untuk didirikan sebuah rayon dimasing-masing Prodi. Dengan demikian didalam STAI Raden
Rahmat terdapat tiga Prodi yakni PAI,PGMI dan EKONOMI SYARIAH.
Sesuai dengan konstitusi PMII bahwa rayon boleh didirikan dalam sebuah fakultas atau
jika tidak ada fakultas boleh didirikan dalam sebuah prodi. Mengacu pada konstitusi PMII
diatas, pada hari Kamis 16 Juni 2011 PK PMII mengadakan sebuah diskusi yang dihadiri
oleh 14 orang dan dinyatakan sebagai Pendiri Rayon, yakni:
1. MOCH SYAMSUL ARIFIN ZRT (MALANG)
2. MUZAYYIDIN (MALANG)
3. JAILANI (MALANG)
4. HARIS ABDULLAH (MALANG)
5. IRFAN FATHONI (MALANG)
6. AHMAD TAUFIQURROHMAN (MALANG)
7. AHMAD ISMUAJI (MALANG)
8. MUTOHIT (MALANG)
9. AHMAD BADRUDDIN (JAWA TENGAH)
10. GHOFUR YAJALALI (MALANG)
11. MUHAMMAD SHOLEH (MALANG)
12. FAIZATUN NI’MAH (MALANG)
13. AFIDATUROHMAH (MALANG)
14. IKA NUR LITA SARI (MADIUN)
Diskusi tersebut menghasilkan sebuah keputusan bahwa Komisariat Raden Rahmat harus
mendirikan Rayon di Prodi PAI dan Ekonomi Syariah. Dan pada waktu itu pula pemberian
nama untuk masing-masing Rayon disepakati. Rayon Pemberontak Phandawa dijadikan
sebuah nama bagi Rayon PAI, nama tersebut diusulkan oleh sahabati Faizatun Ni’mah
dengan usulan nama Pandhawa yang setelah huruf D ditambah huruf H dan hal itu langsung
disepakati. Rayon Pembela Al-Asy’ari dijadikan sebuah nama untuk rayon Prodi Ekonomi
Syari’ah. Tidak berhenti disitu saja, agar setiap rayon memiliki laqab (julukan) sahabat Haris
Abdullah mengusulkan nama Pemberontak diletakkan di depan nama pandhawa sebaliknya
nama pembela diletakkan didepan Al-Asy’ari yang diusulkan oleh sahabat Samsul Arifin dan
Muzayyidin. Namun pada diskusi tersebut tidak langsung melakukan pemilihan ketua untuk
masing-masing rayon, dengan pertimbangan agar keputusan ini diketahui terlebih dahulu oleh
seluruh kader PMII Raden Rahmat, maka pada tanggal 30 Juni 2011 Komisariat Raden
Rahmat mengadakan acara Deklarasi Rayon yang kemudian melakukan pemilihan ketua
untuk menjadi ketua Rayon Pemberontak Pandhawa dan Pembela Al-Asy’ari. Alhamdulillah
berkat Rahmat Allah SWT Sahabat Haris Abdullah terpilih sebagai Ketua Pertama Rayon
Pemberontak Pandhawa dan Sahabat Irfan Fathoni sebagai Ketua Rayon Pembela Al-Asy’ari.
Dengan perjalanan waktu yang cukup panjang, Alhamdulillah kedua Rayon tersebut
masih aktif dalam mengemban amanat kaderisasi di garda terdepan PMII Raden Rahmat yang
sudah melakukan proses demi proses yang harus dilalui. Berikut adalah daftar nama-nama
ketua Rayon Pandhawa dan Al-Asy’ari yang sesuai dengan keputusan secara De Facto dan
De Jure.
Ketua rayon “Pemberontak “Pandhawa
1. Haris Abdullah (2011-2012)
2. Ahmad Ismuaji (2012-2014)
3. Syaifuddin (2014-2015)
4. Zainul Anwar (2015-2016)
5. Ahmad Fauzi ( 2016-2017)
6. Adnan Faqih ( 2017-2018)
7. Khoirul Anam (2018-2019)
Ketua rayon “Pembela” Al-Asy’ari
1. Irfan Fatoni (2011-2013)
2. Lukhoni (2013-2014)
3. Fatimatuz Zahro (2014-2015)
4. Hamim murtadho (2015-2016)
5. Aderio (2016-2017 )
6. Shofyan Assauri ( 2017-2018)
7. Sulistiana Pertiwi (2018-2019)
Sumber ; Sahabat Muzayyidin Mantan Ketua PMII Komisariat Raden Rahmat yang ke-VII